Pengeluaran pemerintah atau pembelanjaan termasuk kepada semua konsumsi, investasi, dan transfer pembayaran dari pemerintah. Pembelanjaan pemerintah terhadap barang dan jasa adalah untuk secara langsung memenuhi kebutuhan individual atau kolektif dari komunitas. Akuisisi pemerintah terhadap barang dan jasa yang ditujukan untuk menciptakan manfaat di masa depan, seperti misalnya investasi infrastruktur atau pengeluaran untuk riset, diklasifikasikan sebagai investasi pemerintah (pembentukan modal bruto pemerintah). Dua tipe pengeluaran pemerintah ini, pada konsumsi final dan pada pembentukan modal bruto, bersama-sama membentuk satu dari berbagai komponen utama dari produk domestik bruto.
Pengeluaran pemerintah bisa didanai dari pinjaman atau pajak yang dipungut pemerintah. Perubahan dalam pengeluaran pemerintah adalah komponen utama dari kebijakan fiskal yang digunakan untuk menstabilisasi siklus bisnis dari makro ekonomi.
Bagi kebijakan fiskal, peningkatan dalam pengeluaran pemerintah adalah ekspansioner, sementara penurunannya merupakan kontraksioner. John Maynard Keynes adalah salah satu dari ekonom pertama yang menganjurkan defisit pengeluaran pemerintah (meningkatkan pengeluaran pemerintah yang didanai oleh pinjaman) sebagai bagian dari respon kebijakan fiskal terhadap kontraksi ekonomi. Berdasarkan ilmu ekonomi Keynesian, pengeluaran pemerintah yang meningkat akan menaikkan permintaan agregat dan meningkatkan konsumsi, yang akan menuju kepada peningkatan produksi dan percepatan penyembuhan dari resesi. Para ekonom klasik, pada sisi lain, percaya bahwa peningkatan pengeluaran pemerintah akan memperburuk kontraksi ekonomi dengan menggeser sumber daya dari sektor privat, yang mereka anggap produktif, kepada sektor publik, yang mereka anggap tidak produktif.
Pengeluaran pemerintah yang ditujukan untuk menciptakan manfaat di masa depan, seperti misalnya investasi infrastruktur atau pengeluaran untuk riset, disebut sebagai pembentukan modal tetap bruto, atau investasi pemerintah, yang mana biasanya adalah bagian terbesar dari pemerintah. Pengambilalihan barang dan jasa dilakukan oleh pemerintah melalui produksi (menggunakan tenaga kerja milik pemerintah, aset tetap dan pembelian barang dan jasa untuk konsumsi intermediet) atau melalui pembelian barang dan jasa dari pasar. Dalam teori ekonomi atau dalam makro ekonomi, investasi adalah jumlah pembelian per unit barang yang tidak dikonsumsi tapi digunakan untuk produksi di masa depan (misalnya modal). Contohnya adalah jalan kereta api atau pembangunan pabrik.
No comments:
Post a Comment