Sunday, February 14, 2016

Pengertian kebijakan industri

Kebijakan industri dari suatu negara usaha strategis secara resmi untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan dari sebagian atau seluruh sektor perindustrian dan sektor-sektor lainnya dari perekonomian. Pemerintah memiliki tujuan dalam meningkatkan daya saing dan kemampuan dari perusahaan-perusahaan domestik dan memajukan transformasi struktural. Infrastruktur suatu negara (transportasi, telekomunikasi dan industri energi) adalah bagian penting dari sektor manufaktur yang seringkali memiliki peran kunci dalam kebijakan industri.

Kebijakan industri adalah sektor yang spesifik, tidak seperti kebijakan makro ekonomi yang sifatnya lebih luas. Contoh dari kebijakan makro ekonomi, yang sifatnya horizontal, termasuk kepada kebijakan ekonomi secara luas, adalah mengetatkan kredit dan mempajaki keuntungan modal, sementara contoh dari kebijakan industri, yang sifatnya vertikal, kebijakan sektor yang spesifik, termasuk memproteksi tekstil dari impor dan mensubsidi industri ekspor.

Banyak tipe dari kebijakan-kebijakan industri mengandung elemen-elemen mendasar dengan tipe lain dari praktek intervensi seperti kebijakan perdagangan dan kebijakan fiskal. Dengan secara selektif memproteksi industri-industri tertentu, industri-industri ini diberi waktu untuk belajar dan melakukan peningkatan. Setelah cukup kompetitif, batasan-batasan ini dicabut untuk mengenalkan industri-industri yang terpilih kepada pasar internasional.

Kritik utama terhadap kebijakan industri muncul dari konsep kegagalan pemerintah. Kebijakan industri dilihat sebagai sesuatu yang berbahaya jika pemerintah kekurangan informasi yang dibutuhkan, kemampuan dan insentif untuk secara sukses menentukan apakah manfaat dari mempromosikan sektor-sektor tertentu di atas lainnya adalah melebihi biaya-biayanya.

Meskipun ada kritik, ada pertumbuhan konsensus dalam teori pembangunan terkini bahwa intervensi negara seringkali dibutuhkan saat kegagalan pasar mulai muncul. Kegagalan pasar seringkali terjadi dalam bentuk eksternalitas dan monopoli alami. Kegagalan pasar ini menghalangi munculnya pasar yang berfungsi secara baik dan kebijakan-kebijakan industri korektif dibutuhkan untuk memastikan efisiensi alokatif dari sebuah pasar bebas.

Salah satu pertanyaan kunci adalah jenis kebijakan industri yang mana yang paling efektif dalam mempromosikan pembangunan ekonomi. Contohnya, para ekonom berdebat apakah negara-negara maju harus berfokus kepada keunggulan komparatif mereka dengan mempromosikan produk-produk dan jasa-jasa yang intensif secara sumber daya dan tenaga kerja, atau berinvestasi dalam industri dengan produktivitas lebih tinggi, yang mungkin hanya akan menjadi kompetitif dalam jangka waktu yang lebih lama.

No comments:

Post a Comment