Bisnis adalah sebuah organisasi atau sistem ekonomi dimana barang dan jasa dipertukarkan satu sama lain atau untuk sejumlah uang. Setiap bisnis membutuhkan beberapa bentuk investasi dan jumlah pelanggan yang mencukupi kepada siapa hasil produksi bisa dijual secara konsisten agar bisa menghasilkan keuntungan. Bisnis bisa dimiliki secara pribadi, tidak untuk profit atau dimiliki oleh negara.
Tujuan dari bisnis adalah untuk menawarkan suatu nilai (melalui produk atau jasa) kepada para pelanggan, yang membayar untuk nilai tersebut dengan sejumlah uang atau yang setara dengannya. Minimalnya, uang yang diterima bisa menutup biaya operasional bisnis kalau tidak bisa mendapatkan keuntungan.
Sejumlah uang kelebihan yang didapatkan dari menjual barang dan jasa (profit atau keuntungan) bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis tersebut; untuk diinvestasikan kembali demi masa depan perusahaan; atau bisa pula digunakan untuk kegiatan filantropis.
Setiap bisnis, khususnya yang baru berdiri, harus memiliki tujuan yang jelas, suatu alasan yang melebihi persoalan produk yang dibuat atau jasa yang disediakan. Beberapa alasan yang menjelaskan kenapa memiliki tujuan dalam bisnis adalah sangat penting bisa dikaji di bawah ini.
1. Tujuan untuk diri anda sendiri. Akan ada masanya dimana menghasilkan uang bukanlah menjadi motivasi yang terutama. Jika anda mampu menjawab pertanyaan yang merefleksikan tujuan yang lebih besar dan spesifik, anda akan memiliki energi dan inspirasi besar untuk melanjutkan bisnis anda, bukan hanya untuk satu hari saja, tapi untuk sepanjang hidup anda.
2. Tujuan untuk para karyawan anda. Para karyawan anda tidaklah berbeda dari anda, mereka juga ingin merasa bahwa mereka berkontribusi terhadap sesuatu yang lebih besar. Tugas andalah untuk menanamkan tujuan tersebut sehingga keseluruhan organisasi bisa bergerak sebagai satu kesatuan.
3. Tujuan untuk para pelanggan anda. Para pelanggan bukan hanya ingin mendapatkan nilai maksimal dari produk dan jasa yang anda jual, tapi juga ingin berpartisipasi bersama organisasi bisnis untuk tujuan yang lebih besar. Mereka akan dengan senang hati mengeluarkan uangnya untuk membeli produk dan jasa jika mengetahui bahwa organisasi bisnis memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekedar mencari keuntungan.
4. Tujuan untuk komunitas anda. Adanya organisasi bisnis akan membawa dampak yang positif terhadap komunitas dimana bisnis tersebut beroperasi. Apalagi jika bisnis tersebut benar-benar serius dalam tujuannya untuk memberi manfaat kepada komunitas, maka pengaruhnya akan semakin kuat.
Referensi:
http://www.entrepreneur.com/article/238720
http://www.contrarianconsulting.com/the-purpose-of-a-business/
Showing posts with label Abjad B. Show all posts
Showing posts with label Abjad B. Show all posts
Monday, February 22, 2016
Sunday, February 21, 2016
Pengertian budaya bisnis
Budaya bisnis adalah model atau gaya dari operasional bisnis di dalam perusahaan. Budaya bisnis menentukan bagaimana tingkatan yang berbeda dari para staf berkomunikasi dengan satu sama lain dan juga bagaimana para karyawan berhubungan dengan para klien dan pelanggan.
Budaya mengilustrasikan norma-norma dan nilai-nilai yang diterima dan perilaku tradisional dari suatu kelompok. Budaya juga berkembang dari waktu ke waktu. Budaya dari setiap negara memiliki kepercayaan, nilai-nilai dan aktivitasnya sendiri. Dengan kata lain, budaya bisa didefinisikan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai-nilai dan sikap kolektif yang terus berkembang.
Budaya adalah komponen kunci dalam bisnis dan memiliki pengaruh terhadap arah strategis dari bisnis. Budaya mempengaruhi manajemen, keputusan dan semua fungsi bisnis dari mulai pembukuan sampai kepada produksi. Budaya bisnis adalah berkaitan dengan tingkah laku, etika, etiket, dan masih banyak lagi. Budaya bisnis meliputi segala nilai-nilai, visi, gaya bekerja, kepercayaan dan kebiasaan dari organisasi.
Budaya dari tempat kerja adalah apa yang membuat organisasi menjadi seperti adanya ia. Budaya organisasi pada dasarnya tidak berbeda dengan budaya etnis kecuali bahwa dalam organisasi ada banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Hubungan lintas budaya ini bisa menjelma menjadi suatu pemahaman yang mendorong meningkatnya kualitas tempat kerja dan komunitas yang lebih baik. Budaya di dalam kantor menciptakan karakter unik bagi perusahaan yang mana akan membantu mereka dalam membedakan dirinya dari seluruh kompetitor yang ada. Ia juga mendefinisikan standar dan seperangkat prosedur yang memberi perusahaan dan karyawan suatu arah dalam melaksanakan pekerjaan harian mereka. Budaya akan menyatukan orang-orang dan memungkinkan mereka untuk belajar dari satu sama lain dan berusaha untuk menjadi yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Tidak ada perusahaan yang akan bertahan tanpa adanya budaya.
Ada dua model budaya dalam perusahaan, yaitu budaya yang kuat dan yang lemah. Di dalam budaya yang kuat, para karyawan memiliki perasaan semangat dan pemahaman terhadap tujuan-tujuan, regulasi dan filosofi organisasi. Budaya jenis ini akan membuat para karyawan merasa terdorong dan dihargai yang mana akan memberi kontribusi positif terhadap kesehatan perusahaan. Dalam budaya organisasi yang lemah, para karyawan akan merasa tersesat, tidak termotivasi dan bekerja di bawah perasaan takut. Ini tentu akan semakin melemahkan organisasi jika tidak segera dilakukan perubahan.
Referensi:
http://businessculture.org/business-culture/
https://blog.udemy.com/types-of-organizational-culture/
Budaya mengilustrasikan norma-norma dan nilai-nilai yang diterima dan perilaku tradisional dari suatu kelompok. Budaya juga berkembang dari waktu ke waktu. Budaya dari setiap negara memiliki kepercayaan, nilai-nilai dan aktivitasnya sendiri. Dengan kata lain, budaya bisa didefinisikan sebagai seperangkat kepercayaan, nilai-nilai dan sikap kolektif yang terus berkembang.
Budaya adalah komponen kunci dalam bisnis dan memiliki pengaruh terhadap arah strategis dari bisnis. Budaya mempengaruhi manajemen, keputusan dan semua fungsi bisnis dari mulai pembukuan sampai kepada produksi. Budaya bisnis adalah berkaitan dengan tingkah laku, etika, etiket, dan masih banyak lagi. Budaya bisnis meliputi segala nilai-nilai, visi, gaya bekerja, kepercayaan dan kebiasaan dari organisasi.
Budaya dari tempat kerja adalah apa yang membuat organisasi menjadi seperti adanya ia. Budaya organisasi pada dasarnya tidak berbeda dengan budaya etnis kecuali bahwa dalam organisasi ada banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Hubungan lintas budaya ini bisa menjelma menjadi suatu pemahaman yang mendorong meningkatnya kualitas tempat kerja dan komunitas yang lebih baik. Budaya di dalam kantor menciptakan karakter unik bagi perusahaan yang mana akan membantu mereka dalam membedakan dirinya dari seluruh kompetitor yang ada. Ia juga mendefinisikan standar dan seperangkat prosedur yang memberi perusahaan dan karyawan suatu arah dalam melaksanakan pekerjaan harian mereka. Budaya akan menyatukan orang-orang dan memungkinkan mereka untuk belajar dari satu sama lain dan berusaha untuk menjadi yang terbaik yang bisa mereka lakukan. Tidak ada perusahaan yang akan bertahan tanpa adanya budaya.
Ada dua model budaya dalam perusahaan, yaitu budaya yang kuat dan yang lemah. Di dalam budaya yang kuat, para karyawan memiliki perasaan semangat dan pemahaman terhadap tujuan-tujuan, regulasi dan filosofi organisasi. Budaya jenis ini akan membuat para karyawan merasa terdorong dan dihargai yang mana akan memberi kontribusi positif terhadap kesehatan perusahaan. Dalam budaya organisasi yang lemah, para karyawan akan merasa tersesat, tidak termotivasi dan bekerja di bawah perasaan takut. Ini tentu akan semakin melemahkan organisasi jika tidak segera dilakukan perubahan.
Referensi:
http://businessculture.org/business-culture/
https://blog.udemy.com/types-of-organizational-culture/
Saturday, February 20, 2016
Pengertian bos
Bos adalah individu yang biasanya merupakan atasan langsung dari beberapa karyawan dan memiliki kapasitas serta tanggung jawab tertentu untuk membuat keputusan. Istilah itu sendiri bukanlah merupakan gelar formal, dan kadang-kadang digunakan untuk mengacu kepada karyawan yang memiliki jabatan lebih tinggi dalam sebuah perusahaan, misalnya supervisor, manajer, direktur, atau CEO.
Bos seringkali menjadi alasan utama bagi para karyawan untuk mencintai atau membenci pekerjaan mereka. Seorang bos adalah seperti sebuah tali pusat yang menghubungkan para karyawan dalam organisasi, dan jika tali tersebut rusak, para karyawan pada akhirnya akan meninggalkan perusahaan. Berikut ini adalah hal-hal yang membuat seseorang menjadi bos hebat:
1. Menetapkan ekspektasi yang jelas
Bos yang efektif tidak mengatakan kepada para karyawannya tentang bagaimana cara menyelesaikan suatu pekerjaan. Ia berbicara soal hasil kepada mereka, dan para karyawan dipercaya untuk mengeksekusi detail dan proses dalam cara yang menurut mereka tepat.
2. Memiliki tipe pelatih
Bos yang hebat memandang posisinya sebagai seorang pemimpin dan pelatih, seseorang yang mendidik dan menyemangati para pemainnya, yang memimpin timnya melalui teladan.
3. Memberi umpan balik
Mereka tidak menunda-nunda dalam memberikan umpan balik kepada para karyawannya dan memberikan umpan balik dalam rangka untuk meningkatkan kualitas para karyawan, bukan untuk menghukumnya.
4. Menghargai setiap usaha para karyawan
Para karyawan butuh untuk merasa dihargai. Tidak ada yang lebih efektif dalam memotivasi para karyawan selain daripada pujian-pujian yang positif, dan seorang bos hebat sangat menyadari hal ini.
5. Inklusif
Sangat esensial bagi para karyawan untuk merasakan penerimaan dan persamaan dalam organisasi. Seorang bos yang hebat menciptakan suatu lingkungan yang berdasarkan pada integritas, kepercayaan, dan respek.
6. Mengenal para karyawannya
Para karyawan yang merasa bahwa bos mereka sangat peduli kepada mereka adalah para karyawan yang akan memberikan komitmen seratus persen terhadap pekerjaannya. Bos yang luar biasa tahu cara menerapkan hal ini.
7. Menyadari talenta unik para karyawannya
Bos yang hebat mengamati para karyawannya untuk menemukan apa yang terbaik yang bisa mereka lakukan dan menempatkan mereka sesuai kemampuan terbaiknya tersebut.
8. Bekerja tanpa kenal takut
Bos yang efektif mendorong para karyawannya untuk tidak takut dalam membuat kesalahan. Rasa takut hanya akan menghalangi pertumbuhan.
9. Terbuka dan jujur
Bos yang hebat menyadari bahwa komunikasi adalah esensial dalam suatu perusahaan. Jika ia melihat prestasi yang menurun, ia tidak akan menunggu lama untuk membicarakannya dan mencari solusi bersama-sama.
Referensi:
http://hiring.monster.com/hr/hr-best-practices/workforce-management/hr-management-skills/what-makes-great-boss.aspx
Bos seringkali menjadi alasan utama bagi para karyawan untuk mencintai atau membenci pekerjaan mereka. Seorang bos adalah seperti sebuah tali pusat yang menghubungkan para karyawan dalam organisasi, dan jika tali tersebut rusak, para karyawan pada akhirnya akan meninggalkan perusahaan. Berikut ini adalah hal-hal yang membuat seseorang menjadi bos hebat:
1. Menetapkan ekspektasi yang jelas
Bos yang efektif tidak mengatakan kepada para karyawannya tentang bagaimana cara menyelesaikan suatu pekerjaan. Ia berbicara soal hasil kepada mereka, dan para karyawan dipercaya untuk mengeksekusi detail dan proses dalam cara yang menurut mereka tepat.
2. Memiliki tipe pelatih
Bos yang hebat memandang posisinya sebagai seorang pemimpin dan pelatih, seseorang yang mendidik dan menyemangati para pemainnya, yang memimpin timnya melalui teladan.
3. Memberi umpan balik
Mereka tidak menunda-nunda dalam memberikan umpan balik kepada para karyawannya dan memberikan umpan balik dalam rangka untuk meningkatkan kualitas para karyawan, bukan untuk menghukumnya.
4. Menghargai setiap usaha para karyawan
Para karyawan butuh untuk merasa dihargai. Tidak ada yang lebih efektif dalam memotivasi para karyawan selain daripada pujian-pujian yang positif, dan seorang bos hebat sangat menyadari hal ini.
5. Inklusif
Sangat esensial bagi para karyawan untuk merasakan penerimaan dan persamaan dalam organisasi. Seorang bos yang hebat menciptakan suatu lingkungan yang berdasarkan pada integritas, kepercayaan, dan respek.
6. Mengenal para karyawannya
Para karyawan yang merasa bahwa bos mereka sangat peduli kepada mereka adalah para karyawan yang akan memberikan komitmen seratus persen terhadap pekerjaannya. Bos yang luar biasa tahu cara menerapkan hal ini.
7. Menyadari talenta unik para karyawannya
Bos yang hebat mengamati para karyawannya untuk menemukan apa yang terbaik yang bisa mereka lakukan dan menempatkan mereka sesuai kemampuan terbaiknya tersebut.
8. Bekerja tanpa kenal takut
Bos yang efektif mendorong para karyawannya untuk tidak takut dalam membuat kesalahan. Rasa takut hanya akan menghalangi pertumbuhan.
9. Terbuka dan jujur
Bos yang hebat menyadari bahwa komunikasi adalah esensial dalam suatu perusahaan. Jika ia melihat prestasi yang menurun, ia tidak akan menunggu lama untuk membicarakannya dan mencari solusi bersama-sama.
Referensi:
http://hiring.monster.com/hr/hr-best-practices/workforce-management/hr-management-skills/what-makes-great-boss.aspx
Pengertian bonus
Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang karyawan yang nilainya di atas gaji normalnya. Bonus bisa digunakan sebagai penghargaan terhadap pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk dedikasinya kepada perusahaan.
Pengertian lainnya dari bonus:
- Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dari dana yang dihasilkan dari tambahan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
- Apa saja yang melebihi ekspektasi.
Program-program bonus merefleksikan definisi perusahaan mengenai kesuksesan, bagaimana definisi tersebut diukur, dan sampai batasan mana ukuran tersebut berada.
Bonus merupakan program yang wajar dalam setiap perusahaan. Alasannya adalah karena perusahaan percaya terhadap filosofi “memberi imbalan untuk prestasi” dimana bonus terkait erat dengan dua ukuran penting berikut: seberapa bagus kinerja anda berdasarkan ekspektasi manajer anda; dan seberapa bagus kinerja perusahaan berdasarkan apa yang ia harapkan.
Ekspektasi prestasi individu dan kelompok adalah sangat sulit untuk ditentukan, karena bisa jadi mereka terlalu ambisius atau terlalu mudah untuk dicapai. Yang terbaik adalah para karyawan menentukan tujuan pencapaian untuk tahun depan setelah hasil tahun ini diketahui. Tapi, manajer sebaiknya menghindari godaan untuk mendasarkan tujuan pencapaian para karyawan pada tahun prestasi yang luar biasa. Jika itu terjadi, maka karyawan dan manajer bisa mengalami kekecewaan. Para manajer juga memberikan bonus-bonus diskresioner, yaitu bonus-bonus yang tidak terikat kepada target pencapaian formal, saat menentukan tujuan pencapaian formal menjadi terlalu sulit.
Bergantung kepada program bonus dan jabatan anda dalam organisasi, bonus anda mungkin ditentukan bukan hanya oleh prestasi anda sendiri, tapi juga oleh prestasi tim atau kelompok kerja anda. Dalam beberapa program bonus, perusahaan harus mencapai targetnya sendiri jika para karyawan ingin mendapatkan bonus. Contohnya, perusahaan mungkin harus mencapai minimal penerimaan bersih tertentu, atau kepuasan pelanggan pada level tertentu, atau posisi kompetitif tertentu di dalam pasar.
Bonus-bonus insentif tahunan dimaksudkan sebagai sarana motivasional. Mereka didesain untuk memberi penghargaan kepada para karyawan untuk menjalankan tanggung jawab mereka dan untuk memberikan hasil yang superior. Tapi perusahaan perlu berhati-hati dalam menetapkan tujuan atau target kepada para karyawannya. Jika tujuan atau target yang diberikan kepada para karyawan tidaklah realistis, maka kedua belah pihak bisa mengalami kekecewaan. Karyawan merasa kecewa dengan perlakuan perusahaan, dan perusahaan pun nantinya akan mendapatkan kekecewaan karena lama-kelamaan produktivitas para karyawan akan menurun sehingga bisa membahayakan masa depan perusahaan.
Referensi:
http://www.investopedia.com/terms/b/bonus.asp
http://www.salary.com/how-bonuses-work/
Pengertian lainnya dari bonus:
- Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham dari dana yang dihasilkan dari tambahan keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
- Apa saja yang melebihi ekspektasi.
Program-program bonus merefleksikan definisi perusahaan mengenai kesuksesan, bagaimana definisi tersebut diukur, dan sampai batasan mana ukuran tersebut berada.
Bonus merupakan program yang wajar dalam setiap perusahaan. Alasannya adalah karena perusahaan percaya terhadap filosofi “memberi imbalan untuk prestasi” dimana bonus terkait erat dengan dua ukuran penting berikut: seberapa bagus kinerja anda berdasarkan ekspektasi manajer anda; dan seberapa bagus kinerja perusahaan berdasarkan apa yang ia harapkan.
Ekspektasi prestasi individu dan kelompok adalah sangat sulit untuk ditentukan, karena bisa jadi mereka terlalu ambisius atau terlalu mudah untuk dicapai. Yang terbaik adalah para karyawan menentukan tujuan pencapaian untuk tahun depan setelah hasil tahun ini diketahui. Tapi, manajer sebaiknya menghindari godaan untuk mendasarkan tujuan pencapaian para karyawan pada tahun prestasi yang luar biasa. Jika itu terjadi, maka karyawan dan manajer bisa mengalami kekecewaan. Para manajer juga memberikan bonus-bonus diskresioner, yaitu bonus-bonus yang tidak terikat kepada target pencapaian formal, saat menentukan tujuan pencapaian formal menjadi terlalu sulit.
Bergantung kepada program bonus dan jabatan anda dalam organisasi, bonus anda mungkin ditentukan bukan hanya oleh prestasi anda sendiri, tapi juga oleh prestasi tim atau kelompok kerja anda. Dalam beberapa program bonus, perusahaan harus mencapai targetnya sendiri jika para karyawan ingin mendapatkan bonus. Contohnya, perusahaan mungkin harus mencapai minimal penerimaan bersih tertentu, atau kepuasan pelanggan pada level tertentu, atau posisi kompetitif tertentu di dalam pasar.
Bonus-bonus insentif tahunan dimaksudkan sebagai sarana motivasional. Mereka didesain untuk memberi penghargaan kepada para karyawan untuk menjalankan tanggung jawab mereka dan untuk memberikan hasil yang superior. Tapi perusahaan perlu berhati-hati dalam menetapkan tujuan atau target kepada para karyawannya. Jika tujuan atau target yang diberikan kepada para karyawan tidaklah realistis, maka kedua belah pihak bisa mengalami kekecewaan. Karyawan merasa kecewa dengan perlakuan perusahaan, dan perusahaan pun nantinya akan mendapatkan kekecewaan karena lama-kelamaan produktivitas para karyawan akan menurun sehingga bisa membahayakan masa depan perusahaan.
Referensi:
http://www.investopedia.com/terms/b/bonus.asp
http://www.salary.com/how-bonuses-work/
Thursday, February 18, 2016
Pengertian bakat
Bakat adalah kemampuan alami (biasanya diukur melalui tes bakat) untuk belajar dan kecakapan dalam area atau disiplin ilmu yang spesifik. Bakat diekspresikan melalui minat, dan direfleksikan dalam performa terkini yang diperkirakan akan meningkat sejalan waktu dengan praktek terus-menerus dan proses pelatihan.
Sulit dikatakan apakah sebuah bakat adalah hasil dari keturunan atau pengaruh lingkungan. Contohnya, seseorang yang memiliki bakat menyanyi mungkin dilahirkan dengan suara yang bagus, sementara seseorang lainnya yang bergaul di lingkungan para penyanyi mungkin juga mengembangkan bakat menyanyi. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk mengatakan bahwa bakat adalah hasil dari keturunan dan pengaruh lingkungan.
Jenis-jenis bakat:
Ada berbagai macam jenis bakat, yaitu mekanis, musikal, klerikal, seni, skolastik, hukum, pengajaran, obat-obatan, rekayasa teknik, ilmu pengetahuan, numerikal, kefasihan berbicara, dan lain sebagainya. Para psikolog telah mengembangkan banyak tes bakat untuk mengukur bakat-bakat ini.
Perbedaan-perbedaan individual
Orang-orang berbeda satu sama lain dalam kemampuan mereka untuk menampilkan aktivitas-aktivitas tertentu. Bahkan individual dengan profesi yang sama tidak bisa menampilkan semua aktivitas dalam cara yang sama. Contohnya, jika dua orang suster bekerja pada satu rumah sakit yang sama, satu suster mungkin memiliki kemampuan dalam menangani berbagai macam situasi, tapi suster lainnya mungkin gagal untuk menguasai tugas-tugas tertentu meskipun ia mendapatkan pelatihan yang sama dengan suster lainnya.
Dalam hal ini kita menemukan perbedaan-perbedaan individual. Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan banyak sekali contoh dimana satu orang mengungguli orang lainnya dalam situasi yang sama. Seperti telah dikatakan sebelumnya, penyebab dari perbedaan-perbedaan individual tersebut mungkin disebabkan oleh faktor keturunan atau pengaruh lingkungan.
Contoh penggunaan kata bakat dalam kalimat:
- Siswa tersebut memiliki bakat besar dalam bidang matematika yang meyakinkan pengajarnya bahwa ia akan membuat banyak kontribusi penting dalam bidang tersebut.
- Pada awal tahun belajar, guru matematika mengadakan tes bakat untuk semua siswa untuk melihat kemampuan para siswanya sehingga ia bisa membandingkan perkembangan mereka pada akhir tahun.
- Dia mengambil tes bakat untuk mengetahui apakah dia cukup pandai untuk mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.
Referensi:
http://www.psychologydiscussion.net/essays/aptitude-short-essay-on-aptitude-450-words/566
Sulit dikatakan apakah sebuah bakat adalah hasil dari keturunan atau pengaruh lingkungan. Contohnya, seseorang yang memiliki bakat menyanyi mungkin dilahirkan dengan suara yang bagus, sementara seseorang lainnya yang bergaul di lingkungan para penyanyi mungkin juga mengembangkan bakat menyanyi. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk mengatakan bahwa bakat adalah hasil dari keturunan dan pengaruh lingkungan.
Jenis-jenis bakat:
Ada berbagai macam jenis bakat, yaitu mekanis, musikal, klerikal, seni, skolastik, hukum, pengajaran, obat-obatan, rekayasa teknik, ilmu pengetahuan, numerikal, kefasihan berbicara, dan lain sebagainya. Para psikolog telah mengembangkan banyak tes bakat untuk mengukur bakat-bakat ini.
Perbedaan-perbedaan individual
Orang-orang berbeda satu sama lain dalam kemampuan mereka untuk menampilkan aktivitas-aktivitas tertentu. Bahkan individual dengan profesi yang sama tidak bisa menampilkan semua aktivitas dalam cara yang sama. Contohnya, jika dua orang suster bekerja pada satu rumah sakit yang sama, satu suster mungkin memiliki kemampuan dalam menangani berbagai macam situasi, tapi suster lainnya mungkin gagal untuk menguasai tugas-tugas tertentu meskipun ia mendapatkan pelatihan yang sama dengan suster lainnya.
Dalam hal ini kita menemukan perbedaan-perbedaan individual. Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan banyak sekali contoh dimana satu orang mengungguli orang lainnya dalam situasi yang sama. Seperti telah dikatakan sebelumnya, penyebab dari perbedaan-perbedaan individual tersebut mungkin disebabkan oleh faktor keturunan atau pengaruh lingkungan.
Contoh penggunaan kata bakat dalam kalimat:
- Siswa tersebut memiliki bakat besar dalam bidang matematika yang meyakinkan pengajarnya bahwa ia akan membuat banyak kontribusi penting dalam bidang tersebut.
- Pada awal tahun belajar, guru matematika mengadakan tes bakat untuk semua siswa untuk melihat kemampuan para siswanya sehingga ia bisa membandingkan perkembangan mereka pada akhir tahun.
- Dia mengambil tes bakat untuk mengetahui apakah dia cukup pandai untuk mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.
Referensi:
http://www.psychologydiscussion.net/essays/aptitude-short-essay-on-aptitude-450-words/566
Subscribe to:
Posts (Atom)