Motivasi adalah faktor-faktor internal dan eksternal yang merangsang hasrat dan energi di dalam diri seseorang untuk secara konsisten tertarik dan berkomitmen kepada suatu pekerjaan, peran atau subjek, atau untuk melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi dihasilkan dari interaksi antara faktor-faktor sadar dan tidak sadar seperti misalnya (1) intensitas dari hasrat atau kebutuhan, (2) nilai insentif atau hadiah dari tujuan tersebut, dan (3) ekspektasi dari individu dan rekan-rekannya. Faktor-faktor ini adalah alasan seseorang berperilaku dalam cara tertentu. Contohnya adalah seorang siswa yang menghabiskan waktu belajar yang lebih lama karena ia ingin mendapatkan nilai bagus saat ujian nanti.
Dalam bidang bisnis, sudah diterima secara luas bahwa para karyawan yang termotivasi akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi bagi perusahaan dan akan mengarah kepada peningkatan prestasi yang cukup signifikan. Oleh karena itu, manajemen motivasi adalah elemen yang sangat kritis bagi kesuksesan bisnis apa saja; dengan peningkatan produktivitas, organisasi akan meraih tingkat output yang lebih tinggi.
Riset telah menunjukkan bahwa para karyawan yang termotivasi akan:
- Selalu mencari cara yang lebih baik untuk menyelesaikan suatu tugas
- Menjadi lebih berorientasi kepada kualitas
- Bekerja dengan produktivitas dan efisiensi yang lebih tinggi
Motivasi internal dan eksternal
Gaji seringkali sudah cukup untuk menjaga para karyawan tetap bekerja pada sebuah organisasi, tapi tidak selalu cukup untuk mendorong mereka agar mereka bisa mencapai potensi maksimalnya. Teori Herzberg menyatakan bahwa sementara gaji saja sudah cukup untuk menghindari perasaan tidak puas, ia tidak selalu cukup untuk merangsang para karyawan agar mereka meningkatkan produktivitas dan prestasi kerjanya. Faktanya, output yang dihasilkan oleh para karyawan yang motivasinya hanya datang dari gaji dan tunjangan saja cenderung untuk menurun sejalan waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja para karyawan, para manajer harus memahami dan merespon terhadap motivasi internal dan eksternal dari setiap individu. Motivasi eksternal termasuk lingkungan kerja; motivasi internal termasuk pemikiran dan emosi.
Referensi:
https://www.boundless.com/management/textbooks/boundless-management-textbook/organizational-behavior-5/motivating-an-organization-45/the-importance-of-motivation-234-8375/
Showing posts with label Abjad M. Show all posts
Showing posts with label Abjad M. Show all posts
Friday, February 26, 2016
Wednesday, February 24, 2016
Pengertian masalah
Masalah adalah kesenjangan yang dirasakan antara kenyataan yang ada dengan kenyataan yang diinginkan, atau deviasi dari norma, standar, atau status quo. Meskipun banyak masalah terbukti memiliki beberapa pilihan solusi (sarana untuk mendekatkan kesenjangan atau mengoreksi deviasi), kesulitan-kesulitan muncul jika sarana-sarana penyelesaian masalah tersebut adalah tidak jelas keberadaannya atau tidak segera tersedia.
Memiliki keterampilan bagus dalam penyelesaian masalah bisa membuat perbedaan besar terhadap karir anda.
Masalah-masalah adalah pusat dari apa yang banyak orang lakukan dalam kerjanya setiap hari. Apakah anda menyelesaikan masalah untuk seorang klien (internal atau eksternal), mendukung orang yang sedang menyelesaikan masalah, atau menemukan masalah baru untuk diselesaikan, masalah-masalah yang anda hadapi bisa berukuran besar atau kecil, sederhana atau kompleks, dan mudah atau sulit.
Bagian fundamental dari peran seorang manajer adalah untuk menemukan cara dalam menyelesaikan masalah. Jadi, menjadi seorang penyelesai masalah adalah sangat penting untuk kesuksesan anda. Kebanyakan dari kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah datangnya dari memiliki cara atau proses yang bagus dan terbukti efektif untuk digunakan saat menghadapi suatu masalah. Dengan menggunakannya, anda bisa memecahkan masalah secara cepat dan efektif. Tanpanya, solusi anda mungkin tidaklah efektif, atau anda akan tertahan dan tidak melakukan apapun, dengan konsekuensi yang kadang-kadang menyakitkan.
Ada empat langkah mendasar dalam menyelesaikan suatu masalah:
1. Mendefinisikan masalah
2. Mengumpulkan alternatif penyelesaian masalah
3. Mengevaluasi dan memilih alternatif-alternatif tersebut
4. Menerapkan solusinya.
Entah apa masalah anda, yang pasti anda perlu menanamkan di dalam pikiran anda bahwa tidak ada satu masalah pun yang tidak memiliki solusi. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu pusing jika sedang menghadapi suatu masalah. Segeralah bertindak untuk menemukan solusinya. Hanya berdiam diri dan memikirkannya saja tidak akan membuat masalah menjadi selesai.
Referensi:
https://www.mindtools.com/pages/article/newTMC_00.htm
Memiliki keterampilan bagus dalam penyelesaian masalah bisa membuat perbedaan besar terhadap karir anda.
Masalah-masalah adalah pusat dari apa yang banyak orang lakukan dalam kerjanya setiap hari. Apakah anda menyelesaikan masalah untuk seorang klien (internal atau eksternal), mendukung orang yang sedang menyelesaikan masalah, atau menemukan masalah baru untuk diselesaikan, masalah-masalah yang anda hadapi bisa berukuran besar atau kecil, sederhana atau kompleks, dan mudah atau sulit.
Bagian fundamental dari peran seorang manajer adalah untuk menemukan cara dalam menyelesaikan masalah. Jadi, menjadi seorang penyelesai masalah adalah sangat penting untuk kesuksesan anda. Kebanyakan dari kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah datangnya dari memiliki cara atau proses yang bagus dan terbukti efektif untuk digunakan saat menghadapi suatu masalah. Dengan menggunakannya, anda bisa memecahkan masalah secara cepat dan efektif. Tanpanya, solusi anda mungkin tidaklah efektif, atau anda akan tertahan dan tidak melakukan apapun, dengan konsekuensi yang kadang-kadang menyakitkan.
Ada empat langkah mendasar dalam menyelesaikan suatu masalah:
1. Mendefinisikan masalah
2. Mengumpulkan alternatif penyelesaian masalah
3. Mengevaluasi dan memilih alternatif-alternatif tersebut
4. Menerapkan solusinya.
Entah apa masalah anda, yang pasti anda perlu menanamkan di dalam pikiran anda bahwa tidak ada satu masalah pun yang tidak memiliki solusi. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu pusing jika sedang menghadapi suatu masalah. Segeralah bertindak untuk menemukan solusinya. Hanya berdiam diri dan memikirkannya saja tidak akan membuat masalah menjadi selesai.
Referensi:
https://www.mindtools.com/pages/article/newTMC_00.htm
Monday, February 15, 2016
Pengertian militer
Militer, juga disebut angkatan bersenjata, adalah kekuatan yang diberi kuasa untuk menggunakan cara-cara mematikan, dan senjata mematikan, untuk mendukung kepentingan dari negara dan beberapa atau semua dari penduduknya. Tugas dari militer adalah biasanya didefinisikan sebagai pertahanan dari negara dan para penduduknya, dan pelaksanaan perang melawan negara lain. Militer juga bisa berfungsi sebagai suatu subkultur terpisah di dalam masyarakat yang lebih besar, melalui pembangunan infrastruktur yang terpisah, yang termasuk kepada perumahan, sekolah, produksi makanan dan perbankan.
Sejarah militer seringkali adalah sejarah dari semua konflik, bukan hanya sejarah dari negara-negara militer. Ia berbeda dari sejarah peperangan, dengan sejarah militer berfokus kepada orang-orang dan institusi-institusi, sementara sejarah peperangan berfokus kepada evolusi dari peperangan itu sendiri di hadapan perubahan teknologi, pemerintah, dan geografi.
Sejarah militer memiliki sejumlah tujuan. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk belajar dari pencapaian dan kesalahan masa lalu sehingga nantinya bisa secara efektif meningkatkan kemampuan perangnya di masa depan. Yang lainnya adalah untuk menciptakan suatu tradisi militer yang mana digunakan untuk menciptakan kekuatan militer yang kohesif. Tujuan lainnya mungkin untuk belajar untuk mencegah perang secara lebih efektif.
Ada dua jenis sejarah militer, meskipun hampir semua teks sejarah memiliki elemen keduanya: sejarah deskriptif yang menyajikan cerita konflik tanpa menawarkan pernyataan apapun tentang penyebab, proses berjalannya, akhir konfliknya dan efek dari konflik tersebut; dan sejarah analitis yang menjelaskan tentang penyebab, proses, akhir dan efek dari konflik sebagai maksud dari pengetahuan dan pemahaman tentang konflik secara menyeluruh, dan mencegah terulangnya kesalahan di masa depan, untuk memberikan gambaran tentang konsep atau metode dalam membangun kekuatan militer, atau untuk memberi gambaran tentang kebutuhan teknologi baru.
Maskulinitas dan persepsi tentang maskulinitas memainkan peran penting dalam militer. Organisasi militer membentuk peranan dan tanggung jawab yang mereka harapkan para anggota untuk beradaptasi terhadap situasi di bawah tekanan dan mengancam nyawa. Kegigihan, ketahanan, kekuatan fisik dan agresi adalah persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang prajurit yang efektif.
Sejarah militer seringkali adalah sejarah dari semua konflik, bukan hanya sejarah dari negara-negara militer. Ia berbeda dari sejarah peperangan, dengan sejarah militer berfokus kepada orang-orang dan institusi-institusi, sementara sejarah peperangan berfokus kepada evolusi dari peperangan itu sendiri di hadapan perubahan teknologi, pemerintah, dan geografi.
Sejarah militer memiliki sejumlah tujuan. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk belajar dari pencapaian dan kesalahan masa lalu sehingga nantinya bisa secara efektif meningkatkan kemampuan perangnya di masa depan. Yang lainnya adalah untuk menciptakan suatu tradisi militer yang mana digunakan untuk menciptakan kekuatan militer yang kohesif. Tujuan lainnya mungkin untuk belajar untuk mencegah perang secara lebih efektif.
Ada dua jenis sejarah militer, meskipun hampir semua teks sejarah memiliki elemen keduanya: sejarah deskriptif yang menyajikan cerita konflik tanpa menawarkan pernyataan apapun tentang penyebab, proses berjalannya, akhir konfliknya dan efek dari konflik tersebut; dan sejarah analitis yang menjelaskan tentang penyebab, proses, akhir dan efek dari konflik sebagai maksud dari pengetahuan dan pemahaman tentang konflik secara menyeluruh, dan mencegah terulangnya kesalahan di masa depan, untuk memberikan gambaran tentang konsep atau metode dalam membangun kekuatan militer, atau untuk memberi gambaran tentang kebutuhan teknologi baru.
Maskulinitas dan persepsi tentang maskulinitas memainkan peran penting dalam militer. Organisasi militer membentuk peranan dan tanggung jawab yang mereka harapkan para anggota untuk beradaptasi terhadap situasi di bawah tekanan dan mengancam nyawa. Kegigihan, ketahanan, kekuatan fisik dan agresi adalah persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang prajurit yang efektif.
Pengertian merkantilisme
Merkantilisme adalah sebuah teori dan praktek ekonomi, yang dominan di Eropa mulai dari abad ke-16 sampai abad ke-18, yang mempromosikan regulasi pemerintah dari perekonomian negara dengan tujuan untuk menambah kekuatan negara dengan cara mengambil kekuatan dari negara lain. Ia adalah kebalikan dari absolutisme politik atau monarki absolut. Merkantilisme termasuk kebijakan ekonomi nasional yang memiliki tujuan mengakumulasi cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan yang positif, khususnya dari barang-barang jadi. Dalam sejarahnya, kebijakan seperti itu biasanya akan mengarah kepada perang dan juga memotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Tarif yang tinggi, khususnya terhadap barang-barang manufaktur, adalah hampir merupakan fitur universal dari kebijakan merkantilis. Kebijakan-kebijakan lainnya termasuk:
- Melarang koloni-koloni untuk melakukan kegiatan dagang dengan negara-negara lain
- Memonopoli pasar
- Melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk melakukan pembayaran sekalipun
- Melarang barang dagangan diangkut menggunakan kapal asing
- Mensubsidi ekpor
- Mengembangkan industri manufaktur melalui riset atau subsidi langsung
- Membatasi gaji
- Memaksimalkan penggunaan sumber daya domestik
Sementara banyak negara menerapkan teori merkantilisme, salah satu contohnya adalah Perancis, yang secara ekonomi merupakan negara yang paling penting di Eropa pada masa itu. Raja Louis XIV mengikuti arahan dari Jean Baptiste Colbert. Tujuannya adalah bahwa negara harus memegang kendali di dalam sektor ekonomi seperti halnya dalam sektor diplomasi, dan bahwa kepentingan dari negara adalah lebih superior dibanding kepentingan para pedagang atau orang-orang lainnya. Tujuan dari kebijakan ekonomi merkantilis ialah untuk memajukan negara, dan negara harus mencari cara untuk memperkuat perekonomian dan melemahkan ekonomi negara musuh.
- Melarang koloni-koloni untuk melakukan kegiatan dagang dengan negara-negara lain
- Memonopoli pasar
- Melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk melakukan pembayaran sekalipun
- Melarang barang dagangan diangkut menggunakan kapal asing
- Mensubsidi ekpor
- Mengembangkan industri manufaktur melalui riset atau subsidi langsung
- Membatasi gaji
- Memaksimalkan penggunaan sumber daya domestik
Sementara banyak negara menerapkan teori merkantilisme, salah satu contohnya adalah Perancis, yang secara ekonomi merupakan negara yang paling penting di Eropa pada masa itu. Raja Louis XIV mengikuti arahan dari Jean Baptiste Colbert. Tujuannya adalah bahwa negara harus memegang kendali di dalam sektor ekonomi seperti halnya dalam sektor diplomasi, dan bahwa kepentingan dari negara adalah lebih superior dibanding kepentingan para pedagang atau orang-orang lainnya. Tujuan dari kebijakan ekonomi merkantilis ialah untuk memajukan negara, dan negara harus mencari cara untuk memperkuat perekonomian dan melemahkan ekonomi negara musuh.
Subscribe to:
Posts (Atom)